Sabtu, 21 Februari 2009

CIRI-CIRI MUKMIN YANG BERUNTUNG

Allah berfirman dalam surah al-Mukminun ayat 1 - 11
1. Sungguh beruntunglah orang-orang beriman
2. (yaitu) orang yang khusuk dalam shalatnya
3. Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari yang tiada berguna
4. Dan orang-orang yang membayar zakat
5. Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya
6. Kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki,
1. maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.
7. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-
2. orang yang melampaui batas
8. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya
9. Dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya
10. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi
11. Yakni yang akan mewarisi surga firdaus. Mereka kekal di
dalamnya


Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Umar Ibnul Khattab, bahwa Rasululah bersabda:

"Laqad unzila 'alayya 'asyra ayatin, man aqoma hunna dakhala al-jannah (telah diturunkan kepadaku sepuluh ayat _ yang dimasuksud adalah ayat 1 sampai 10 surah al-Mukminun ini barang siapa mengerjakannya akan masuk surga)"

Shalat khusyu' bisa diperoleh bila:

Pertama, kaifiat (tata cara)nya benar, yakni memenuhi rukun dan syarat sesuai syariat Islam.

Kedua, dijalankan penuh ikhlas, artinya mengharap keridhaan Allah semata.

Ketiga, memahami makna ucapan-ucapan dalam shalat, hingga mampu membekas dalam sukma. Bekas shalat adalah khusyu'. Dan pribadi yang khusyu' adalah mereka yang kare-
na shalatnya terhindar dari perbuatan fasik dan mungkar. Bila ia shalat tapi juga berbuat fasik dan mungkar, ia telah melanggar kata-katanya sendiri dalam shalat. Kecuali ia tidak tahu apa
yang ia ucapkan. Maka shalatnya tiada bermanfaat.

Diriwayatkan bahwa Ibnu Mas'ud berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah, amal apakah yang paling disukai Allah?" Rasulullah menjawab: "al-shalatu 'ala waqtiha, qultu tsumma ayyu, qola birru al-walidayn, qultu tsumma ayyu, qola al-jihadu fi sabilillah " (shalat pada waktunya, berbakti pada orang tua, dan jihad di jalan Allah).


Seorang muslim harus menjaga imannya agar tidak menurun (karena iman memang bisa naik-turun) serta dari kemungkinan tercemari syirik. Juga harus menjaga diri agar tidak melakukan maksiyat (melalaikan kewajiban dan melakukan yang haram). Di luar itu, seorang muslim dituntunkan lebih baik meninggalkan per buatan mubah (yang hukumnya boleh) tapi tidak bermanfaat.
Berkaitan dengan soal ini Rasulullah bersabda;

"Diantara kesempurnaan Islamnya seseorang adalah meninggalkan hal-
hal yang tiada berfaedah" (HR. Tirmidzi)


Zakat, baik zakat fitrah, zakat mal maupun hewan dan hasil pertanian serta pertambangan adalah ibadah yang wajib dijalankan atas mereka yang tergolong muzakki (wajib membayar zakat). Setiap muslim harus bisa menilai diri sendiri apakah ia tergolong muzakki atau tidak. Kesediaan membayar zakat adalah ciri seorang mukmin, yang rela ketika Allah memerintahkan untuk memberikan sebagian harta yang dimilikinya kepada orang yang berhak (mustahik). Bila Allah yang memerintah, jangankan harta, bagi seorang mukmin yang sejati, jiwa pun tak segan ia berikan. Ia yakin, kematian di jalan Allah adalah semulia-mulia akhir kehidupan. Dan surga adalah balasannya.

"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh.
(Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah didalam Taurat, Injil dan al-Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain dari pada Allah?" (al-Taubah:111)

l Bagi seorang muslim, hidup adalah rangkaian ibadah. Termasuk ketika ia memenuhi hasrat seksualnya. Ia akan menempuh cara-cara yang telah ditetapkan Islam dan menghindari yang dilarangnya. Baginya yang terpenting bukanlah kepuasan itu sendiri, karena kepuasan memang tidak pernah punya ujung, melainkan keridhaan Allah. Ia akan merasa bahagia lahir bathin manakala kepuasan seksualnya ia peroleh dengan cara yang halal. Karena ituia akan menjaga kemaluannya dengan cara yang sebenar-benarnya.

Seorang muslim yang beriman adalah orang yang terpercaya. Ia akan menunaikan setiap amanah yang dipikulnya dan menepati setiap janji yang diucapkannya. Ia menjadi orang yang terpercaya, hanyakarena memang demikianlah tuntunan Islam. Ia mengerti, bahwa bila ia bisa melaksanakan amanah dan janjinya dengan baik, itu adalah ibadah. Ia yakin Allah menjadi saksi atas semua itu. Karena Allah menyaksikan juga, maka ia takut mengkhianati amanah dan melanggar janji.

"Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yakni bila berkata dusta, bila berjanji ingkar dan bila diberi amanat khianat"

Orang-orang diantaranya dengan lima ciri inilah yang dijanjikan surga firdaus oleh Allah. Adakah kita telah melaksanakan kelima-limanya? Wallahu 'alam bi al-shawab


Tidak ada komentar:

Posting Komentar