Sabtu, 21 Februari 2009

OBYEK DAN SUBYEK DAKWAH

Salah satu hal terpenting dalam dakwah adalah memahami siapa pelaku (subyek) dan ladang garap (obyek) dakwah. Ini berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai dan cara dakwah yang akan ditempuh. Secara ringkas, pelaku atau subyek dakwah bisa dibagi menjadi tiga, yakni: individu, jamaah dan daulah (negara). Sedang ladang garap (obyek) dakwah ada dua: orang kafir (sebagai individu dan negara) dan muslim.
Dakwah kepada individu kafir bertujuan untuk mengubah aqidahnya menjadi aqidah Islam. Dakwah seperti ini bisa dilakukan oleh individu muslim dengan mengajak secara langsung individu kafir, melalui berbagai cara, untuk masuk Islam. Dakwah semacam ini akan lebih efektif bila dilakukan oleh sebuah jamaah. Dengan jumlah orang dan sumber daya (dana, pikiran dan tenaga) yang lebih besar, kemampuan untuk melakukan dakwah kepada orang-orang kafir tentu lebih besar pula. Hasilnya juga tentu akan lebih baik ketimbang dakwah yang dilakukan sendiri. Tapi yang paling efektif adalah dilakukan oleh negara. Melalui penerapan hukum Islam di tengah masyarakat, orang kafir yang hidup dalam masyarakat Islam sebagai ahludz dzimmah -- orang kafir yang dibiarkan dalam kekafirannya tapi hidup dalam daulah Islam sebagaimana warga negara muslim yang lain -- akan melihat secara langsung kehidupan Islam dan merasakan sendiri kerahmatannya. Sementara, penjelasan terus menerus yang dilakukan oleh negara melalui media massa tentang ajaran Islam dan kesalahan aqidah kufur, ditambah dengan pendekatan yang dilakukan oleh orang-orang Islam secara individual dan kegiatan jamaah dakwah yang ada, membuat ahludz dzimmah akan menilai aqidah yang dipeluknya untuk kemudian terdorong menggantinya dengan aqidah Islam. Sekalipun begitu, andai ia tidak juga mau berubah, tetap saja tidak boleh dipaksa untuk memeluk Islam.
Sementara, dakwah kepada kaum kufar sebagai negara tentu saja hanya bisa dilakukan oleh negara. Daulah Islam melalui para dutanya, akan mengajak para pemimpin dari berbagai negara kufur untuk masuk Islam. Juga kepada para penduduk negeri itu, melalui para da'i yang resmi sebagai utusan negara ataupun bukan, diserukan untuk memeluk Islam. Dijelaskan kepada mereka dengan hujjah (argumen) yang nyata, dalil yang kuat dan bukti yang tak terbantah tentang kebenaran Islam, sehingga menggugah akal mereka, menyentuh perasaan dan menggetarkan jiwa mereka. Bila mereka menolak untuk masuk Islam, mereka diminta tunduk kepada daulah Islam sebagai ahludz dzimmah dengan kewajiban membayar jizyah. Mereka diperlakukan sama dengan orang Islam. Bila ajakan untuk membayar jizyah dan tunduk kepada daulah juga ditolak, barulah mereka diperangi.

"Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Islam), dari orang yang diberi al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk" (at-Taubah:29)

Sedang dakwah kepada orang Islam bertujuan untuk meningkatkan iman dan taqwanya, mempertinggi kualitas kepribadian (syakhsiyyah) Islamnya serta memperkuat ketundukannya pada aturan Islam. Dakwah ini dapat dilakukan oleh individu muslim melalui dakwah fardiyah, baik dengan pendekatan personal maupun kelompok dalam berbagai forum. Tapi, sama seperti dakwah kepada orang kafir, akan lebih efektif bila dilakukan secara berjamaah. Dan yang paling efektif tentu saja dilakukan oleh negara.
Dakwah oleh negara kepada setiap muslim dilaksanakan dengan cara menerapkan hukum Islam secara murni dan konsekuen, disertai penjelasan tentang berbagai asperk ajaran Islam secara terus menerus melalui berbagai media massa dan contoh para pemimpin Islam. Maka, setiap muslim akan melihat secara langsung kehidupan Islam dan merasakan sendiri kerahmatannya. Kebaikan, kemuliaan dan kerahmatan ajaran Islam akan terujud secara nyata. Sementara terlihat pula para pemimpin Islam adalah figur-figur yang pantas diteladani, karena mereka juga konsekuen dengan keIslaman mereka. Ini juga merupakan dakwah buat siapa saja di seluruh penjuru dunia, yang mendengar dan melihat kehidupan Islam melalui media massa. Secara demikian umat Islam akan semakin mantap memeluk Islam dan bergairah hidup secara Islamy. Dan orang-orang yang hidup di luar daulah Islam tergerak hatinya untuk hidup dalam kehidupan Islam itu. Wallahu 'alam bi al-shawab. n

Tidak ada komentar:

Posting Komentar