Sabtu, 21 Februari 2009

MAKNA IMAN KEPADA HARI KIAMAT

Hari kiamat (yaumu al-qiyamah) termasuk perkara ghaib yang tidak dapat diindera (ghairu makhsus). Akal juga tidak dapat menjangkau (lam yudrak al-'aql). Bila demikian, dari mana kita mengetahui perihal hari kiamat dan bagaimana bisa beriman kepadanya? Kita mengetahui ihwal tentang hari kiamat karena Allah dan RasulNya memberitahukan hal itu kepada kita. Maka, pengetahuan kita tentang hari kiamat hanya diperoleh melalui dalil naqly (al-Qur'an dan al-Hadits). Tidak ada cara lain. Dan kita beriman terhadap semuanya karena kita telah membuktikan secara rasional bahwa al-Qur'an dan al-Hadits yang diantaranya mengabarkan tentang hari kiamat adalah benar-benar kalamullah (firman Allah).
Karena hari kiamat tidak dapat diindera dan akal tidak dapat menjangkaunya, tidak sedikit orang lantas mengingkarinya. Merekalah orang yang hanya percaya terhadap sesuatu yang logis dan empiris. Cara berfikir demikian dibantah Allah.

"Orang-orang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak dibangkitkan. Katakanlah, tidak demikian, Demi Tuhanku, kalian benar-benar pasti dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Hal demikian adalah mudah bagi Allah" (al-Thagabun:7)

Maka;
1. Hari kiamat pasti akan tiba. Kapan persisnya, hanya Allah
saja yang tahu. Kita hanya akan tahu tanda-tandanya saja.

"Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba." (al-A'raf :187)

2. Diantara tanda-tanda hari kiamat, sebagaimana tersebut dalam
beberapa hadits, adalah:

"Di tengah masyarakat berkembang perzinaan dan minuman keras serta kejahatan lain. Banyaknya mode pakaian telanjang, penyalahgunaan jabatan. Kaum muslimin menguasai pusat kekuasaan Nashrani di Roma dan tersebarnya Islam ke seluruh dunia. Peperangan antara umat Islam dan Yahudi berakhir. Umat Islam menang.
Munculnya Muhammad al-Mahdi di bumi untuk menegakkan kekuasaan Islam. Turunnya Nabi Isa untuk meluruskan ajaran Nashrani, menghacurkan salib, menegakkan kebenaran berdasarkan syariat Islam. Munculnya Daabbah (binatang ajaib) yang dapat berbicara kepada manusia untuk menunjukkan kepalsuan dan ketidakbenaran ajaran semua agama selain Islam, serta mengingatkan orang yang tidak percaya kepada ayat Allah. Matahari akan terbit dari Barat yang itu terjadi setelah Nabi Isa wafat. Saat itulah pintu taubat tertutup. Kemudian Allah mengirimkan kabut tipis yyang menyebakan kematian seluruh kaum muslimin dan tinggallah orang kafir. Terjadi gempa bumi di Timur dan Barat serta selujuh Jazirah Arab disertai munculnya api di daerah Yaman, sehingga orang berlari ke arah Syam. Di sini mereka mati setelah ditiup sangkakala. Pada saat itulah Kiamat terjadi."

3. Hari kiamat adalah hari berakhirnya semua kehidupan makhluk di dunia, dan merupakan awal dari kehidupan yang kekal di akhirat.

"Dan mereka bertanya padamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah: Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya, maka Dia kan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali, tidak ada sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi" (Thaha:105-107)

"Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang berjatuhan, dan apabila gunung-gunung dihancurkan , dan apabila unta-unta bunting ditinggalkan, dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan, dan apabila lautan dijadikan meluap, dan apabila ruh-ruh dipertemukan (dengan tubuh), apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apakah dia dibunuh, dan apabila catatan-catatan (amal perbuatan manusia) dibuka, dan apabila langit dilenyapkan, dan apabila neraka jahim dinyalakan, dan apabila surga didekatkan, maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya." (al-Takwiir:1-14)

4. Setelah hari kiamat, semua manusia akan dibangkitkan kembali pada Hari Kebangkitan (yaumu al-ba'ts). Pada hari itu, manusia teringat semua perbuatannya di dunia.

"Kemudian sesudah itu, sesungguhnya kamu semua akan dibangkitkan di hari kiamat" (al-Mu'minun:16)

"Aku bersumpah dengan hari kiamat, dan Aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri). Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya. Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari-jemarinya dengan sempurna" (al-Qiyamah:1-4)


5. Manusia keluar dari kubur pada hari kiamat sesuai amalnya.
Di hari itu perbuatan tersebut akan dihisab oleh Allah Hakim yang Maha Adil. Anggota tubuh manusia menjadi saksi.

"Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka balasan pekerjaan mereka" (al-Zalzalah:6)

"Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seorang barang sedikitpun. Dan jika (amalah itu) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami mendatangkan (pahalanya). Dan cukuplah Kami menjadi orang-orang yang membuat perhitungan." (al-Anbiya:47)

"Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya. Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri, meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya" (al-Qiyamah:13-15)

"Pada hari ini (kiamat) Kami tutup mulut mereka, dan berkata kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan." (Yasin:65)

6. Berdasar amalnya masing-masing, manusia kemudian dikelompokkan kedalam dua golongan: golongan kanan (ashabu al -maymanah). Dialah ahli surga (ashab al-jannah), dan golongan kiri (ashabu al-mas'amah). Dialah ahli neraka (ahl al-naar).

"Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab diantara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya. Barang siapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat beruntung. Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahanam" (al Mukminuun:101-103).

7. Iman kepada hari kiamat mendorong amal shaleh dan menjauhi maksiyat. Setelah kiamat tidak ada lagi kesempatan berbuat baik. Manusia tinggal memetik hasilnya, yakni segala yang dilakukannya di dunia. Iman kepada hari kiamat, mendorong amal shaleh, karena kehidupan di dunia inilah satusatunya kesempatan untuk mendapatkan kehidupan yang baik di akherat yang kekal. Orang yang mengabaikan kesempatan ini akan menyesal.

"Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya, dan orang kafir berkata: "Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah." (an-Naba':40)

"Dia mengatakan: "Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini." (al-Fajr:24).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar