Sabtu, 21 Februari 2009

MENGABAIKAN AL QUR'AN

Al Qur'anul Karim adalah kitabullah, wahyu Allah atas kalamNya yang diturunkan kepada hambanya yang ummi, yaitu Muhammad SAW. Al Qur'an adalah jalan lurus dan ikatan yang amat kuat sebagai pegangan setiap mukmin agar mereka selamat dan memperoleh kebahagiaan dalam mengarungi hingar bingarnya dunia. Tidak cukup sekedar itu, Allah SWT. memerintahkan kepada kaum muslimin agar menerapkan seluruh perintahnya (hukum-hukumnya) yang terkandung didalamnya tanpa kecuali. Ia laksana cahaya petunjuk bagi orang-orang yang meminta pertolongan dan sinar terang bagi orang yang membutuhkan kejelasan. Maka semua itu tidak akan kita peroleh apabila langkah pertama, yaitu membaca al Qur'an, tidak pernah kita jalankan. Alangkah tepatnya perumpamaan orang-orang yang membaca al Qur'an dengan berbagai sifat pembacanya. Sabda Nabi SAW:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ مَثَلُ الْأُتْرُجَّةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ مَثَلُ التَّمْرَةِ لَا رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ مَثَلُ الرَّيْحَانَةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الْحَنْظَلَةِ لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ
"Perumpamaan orang mukmin yang membaca al Qur'an seperti buah utrujah; baunya harum dan rasanyapun enak. Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca al Qur'an seperti buah tamar/kurma; tidak berbau wangi akan tetapi rasanya enak. Perumpamaan orang munafik yang membaca al Qur'an seperti buah raihanah; baunya wangi tetapi rasanya pahit. Perumpamaan orang munafiq yang tidak membaca al Qur'an seperti buah hanzhalah; tidak wangi dan rasanya pahit" (H.R. Bukhari dan Muslim)

Begitulah perumpamaan yang digambarkan Rasulullah SAW., alangkah indahnya jika kita termasuk kelompok yang pertama, yakni orang mukmin yang sering membaca al Qur'an, yang mampu memancarkan keharuman al Qur'an karena memang bacaan itu ditujukan untuk diterapkan dan ditegakkan di atas dunia, bukan sekedar hiasan di bibir saja.
Meskipun demikian amat disayangkan bila pada masa sekarang telah bermunculam sekelompok orang yang telah disinggung dalam hadits-hadits Nabi SAW., yaitu oarang-orang yang kelihatannya amat tekun dan memberi perhatian kepada al Qur'an (Islam) akan tetapi mereka tidak tergolong dalam kelompok kaum muslimin. Begitu pula di tengah-tengah umat telah terjadi tiadanya penghargaan atau peyimpangan tergadap kedudukan al Qur'an yang dimuliakan Allah SWT., dengan alpanya kaum muslimin mengkaji dan mengamalkan al Qur'an. Simaklah kiranya hadits-hadits di bawah ini:

"(Kelak) akan muncul diantaramu suatu kaum, dimana kalian merasa (lebih) rendah dalam melakukan shalat dibandingkan mereka, (begitu juga) puasa kalian dibandingkan mereka dan amal perbuatan kalian dibandingkan amal perbuatan mereka. Mereka membaca al Qur'an akan tetapi tidak sampai melalui tenggorokannya. Mereka sebenarnya telah keluar dari agama bagaikan anak panah yang terlepas dari busurnya. Apabila dilihat ujung anak panahnya, kayunya serta bulumya tidak terdapat apa-apa, (mereka) hanya berlomba-lomba pada senarnya saja." (H.R. Bukhari dan Muslim).
أَتَى رَجُلٌ رَسُولَ اللَّهِ بِالْجِعْرَانَةِ مُنْصَرَفَهُ مِنْ حُنَيْنٍ وَفِي ثَوْبِ بِلَالٍ فِضَّةٌ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْبِضُ مِنْهَا يُعْطِي النَّاسَ فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ اعْدِلْ قَالَ وَيْلَكَ وَمَنْ يَعْدِلُ إِذَا لَمْ أَكُنْ أَعْدِلُ لَقَدْ خِبْتَ وَخَسِرْتَ إِنْ لَمْ أَكُنْ أَعْدِلُ فَقَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ دَعْنِي يَا رَسُولَ اللَّهِ فَأَقْتُلَ هَذَا الْمُنَافِقَ فَقَالَ مَعَاذَ اللَّهِ أَنْ يَتَحَدَّثَ النَّاسُ أَنِّي أَقْتُلُ أَصْحَابِي إِنَّ هَذَا وَأَصْحَابَهُ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنْهُ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ *
Seorang lelaki telah datang menemui Rasulullah s.a.w di Ja'ranah setelah kembali dari Peperangan Hunain. Pada pakaian Bilal terdapat perak dan Rasulullah s.a.w mengambil darinya untuk dibahagikan kepada orang ramai. Lelaki yang datang itu berkata: Wahai Muhammad! Kamu hendaklah berlaku adil. Rasulullah s.a.w bersabda: Celakalah kamu! Siapa lagi yang lebih berlaku adil؟ Jika aku tidak adil. Pasti kamu yang rugi, jika aku tidak berlaku adil. Umar bin al-Khattab r.a berkata: Biarkan aku membunuh si munafik ini, wahai Rasulullah! Rasulullah s.a.w bersabda: Aku berlindung dengan Allah dari kata-kata manusia bahawa aku membunuh sahabatku sendiri. Sesungguhnya orang ini dan teman-temannya membaca al-Quran tetapi tidak melampaui kerongkong mereka iaitu tidak mengambil faedah dari apa yang mereka baca bahkan mereka hanya sekadar membacanya sahaja. Mereka menyudahi bacaan al-Quran sebagaimana anak panah menembusi binatang buruan *

"Kelak akan muncul suatu kaum dari umatku, mereka membaca al Qur'an seperti meminum susu" (H.R. Thabarani)

"Kelak pada akhir zaman nanti akan ada ulat-ulat qurra' (ahli baca al Qur'an). Barangsiapa yang berada pada masa itu, hendaklah ia berlindung kepada Allah dari mereka." (H.R. Abu Nu'aim)

"Hampir muncul di tengah-tengah manusia suatu zaman dimana agama Islam tidak trsisa lagi kecuali hanya tinggal namanya saja dan tidak tersisa dari al Qur'an kecuali huruf-hurufnya saja" (H.R. Baihaqi)

"Hampir tiba masanya bahwa diantara kalian ada yang (tengah) duduk di kursi, kemudian disampaikan sebuah hadits dariku, lalu mereka menjawab; 'di hadapan kami cukup kitab Allah saja, apa yang kami dapati (didalamnya) halal, maka kami halalkan. Dan apa yang kami dapati haram, kami haramkan.' Ingatlah bahwa apa yang diharamkan oleh Rasulullah sama saja dengan apa yang diharamkan oleh Allah." (H.R. Ahmad, Hakim dan Ibnu Majah)
Beberapa penggal hadits di atas mewakili beberapa keadaan umat saat ini yang amat memprihatinkan dan menusuk perasaan seorang mukmin, jika ia masih mencintai al Qur'an dan Rasulullah SAW. Oleh karena itu berhati-hatilah terhadap peringatan yang telah disampaikan oleh Rasulullah SAW ini sejak 15 abad yang lampau, karena beliau amat mencintai umatnya dan agar kita diberi keterangan, penjelasan agar berhati-hati jika berjumpa dengan fenomena seperti itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar